Op-ed adalah salah satu bentuk artikel opini di media massa. Ada beberapa hal yang membedakan op-ed dengan artikel opini pada umumnya.
Di luar itu, dalam konteks strategi public relations (PR) sendiri, artikel op-ed memiliki beberapa kegunaan penting. Di antaranya untuk membangun kredibilitas dan memosisikan diri sebagai thought leader di industri.
Apa lagi kegunaan lainnya?
Untuk mengetahui lebih lanjut, di artikel ini Publikasimedia akan membahas lengkap tentang op-ed, manfaat, serta cara menulisnya.
Apa Itu Op-Ed?
Op-ed adalah singkatan dari “opposite editorial”, yaitu tulisan opini tentang suatu topik di media massa oleh penulis eksternal selain redaksi.1
Penulisnya biasanya individu dengan keahlian spesifik dari kalangan CEO perusahaan, pakar internal, akademisi, hingga praktisi humas/PR.
Perbedaan utama artikel opini biasa dan op-ed adalah ditulis oleh penulis tamu.

Umumnya, op-ed ringkas dan fokus menyampaikan pandangan penulis terhadap satu isu tertentu. Jadi, topiknya tidak melebar ke mana-mana.
Tujuan utama op-ed adalah menyajikan perspektif independen penulis kepada pembaca, lalu mendorong diskusi publik mengenai isu yang dibahas.
Selain itu, op-ed menjadi salah satu instrumen strategis PR. Melalui op-ed, PR dapat menyampaikan pesan kepada khalayak luas melalui media yang kredibel. Hal ini membantu membangun reputasi serta memengaruhi opini publik.
Contoh Artikel Op-Ed Seperti Apa?
Di media online tertulis, Anda bisa menemukan op-ed di rubrik khusus opini atau kolom pendapat. Berikut contoh op-ed media online:

Silakan lihat juga beberapa contoh artikel opini lainnya.
Standar Artikel Op-Ed di Media Massa
Menulis op-ed tidak semudah kedengarannya. Anda harus siap menerima berkali-kali penolakan, terutama bagi penulis baru yang opininya belum diperhitungkan.
Di satu sisi, setiap media memang punya standarnya sendiri. Setidaknya Anda harus tahu beberapa standar umum sebuah artikel op-ed.2

Pertama, op-ed adalah harus ringkas dan padat.
Ya, op-ed tidak boleh bertele-tele, harus langsung ke inti permasalahannya.
Oleh karena itu, jumlah kata idealnya kurang dari 1.000 kata saja. Namun, di dalamnya Anda boleh menyisipkan konten pelengkap seperti gambar, grafik, foto, atau audio.
Selain itu, op-ed haruslah berisi argumen yang kuat. Inilah hal lain yang membedakan op-ed dari press release atau advertorial.
Untuk topik pembahasan, preferensi media berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang mereka usung.
Kebalikan dari penjelasan tadi, pahami kriteria tulisan yang bukan termasuk op-ed3 dan wajib Anda hindari:
- Esai pribadi yang tidak memiliki argumen atau poin untuk diperdebatkan.
- Investigasi jurnalistik tanpa argumen yang jelas.
- Puisi, fiksi, atau ulasan media seperti buku, film, dan acara TV.
- Surat terbuka (open letter).
- Artikel yang dirancang untuk mempromosikan perusahaan atau kepentingan pribadi penulis.
Apa Manfaat Op-Ed dari Sudut Pandang Bisnis?

Media tentunya tidak mengizinkan op-ed yang bertujuan untuk mempromosikan bisnis.
Meskipun bukan sarana promosi, ternyata ada situasi tertentu di mana penulisan op-ed pada akhirnya memberikan keuntungan bagi bisnis. Apa saja itu?
Berikut beberapa manfaat op-ed4 dari sudut pandang bisnis:
Membangun Kredibilitas
Op-ed adalah alat PR yang ampuh untuk membangun kredibilitas bisnis.
Misalnya, seorang ahli dari perusahaan A menulis op-ed tentang topik yang relevan dengan bidang keahliannya.
Ketika pembaca mencari tahu tentang penulis tersebut, mereka akan menemukan bahwa ia berasal dari perusahaan A.
Biasanya di artikel op-ed media online ada bagian yang menampilkan profil penulis.

Hal ini secara tidak langsung meningkatkan kredibilitas perusahaan A. Publik akan melihat bahwa perusahaan tersebut memiliki ahli atau pakar yang kompeten dan memiliki pandangan yang bernilai.
Memengaruhi Opini Publik
Selanjutnya, op-ed menjadi platform untuk menyuarakan pendapat yang bisa memengaruhi opini publik.
Bagaimana caranya?
Op-ed sering menghadirkan sudut pandang yang berbeda dari narasi mainstream sehingga membuka mata pembaca terhadap hal baru dan kemudian memicu diskusi publik.
Melalui op-ed, organisasi, lewat perwakilannya, dapat menyampaikan pandangan tentang isu-isu penting yang relevan dengan industri mereka.
Penyampaian opini cerdas dan berdasarkan fakta ini berpotensi membentuk atau mengubah persepsi masyarakat terkait isu tersebut.
Dampak positifnya, perusahaan mendapatkan citra baik dan dukungan publik.
Mengukuhkan Brand Positioning
Di tengah ketatnya persaingan bisnis, penting untuk memberitahu ke publik di mana posisi perusahaan Anda secara jelas.
Pernyataan sikap dari pakar atau CEO melalui op-ed dapat memperjelas brand positioning perusahaan.
Katakanlah perusahaan Anda ingin dikenal sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan.
Maka, CEO-nya bisa menulis op-ed tentang isu-isu lingkungan. Hal ini akan membuat positioning sebagai perusahaan yang peduli lingkungan makin kuat.
Mendapatkan Eksposur
Manfaat lainnya, apabila artikel op-ed terbit di media massa ternama dengan basis audiens besar, maka dapat memberikan eksposur signifikan bagi bisnis.
Op-ed memang tidak bisa menyertakan tautan langsung, tetapi orang mungkin akan melakukan pencarian tentang bisnis Anda setelah selesai membaca.
Selain itu, Anda juga berkesempatan mendapat audiens berkualitas, yaitu mereka yang memang tertarik dengan isu-isu yang dibahas.
6 Langkah Menulis Artikel Op-Ed yang Baik agar Diterima Media
Sebelum ke langkah-langkah penulisan, kami ingatkan kembali bahwa kriteria op-ed5 adalah sebagai berikut:
- Menyajikan opini yang kuat dan provokatif.
- Fokus pada satu isu yang jelas
- Relevan dengan audiens.
- Menyertakan fakta untuk mendukung pesan utama.
- Menghindari jargon teknis yang tidak perlu.
- Meninggalkan pesan yang berkesan bagi pembaca.
Berbekal poin-poin di atas, silakan ikuti langkah-langkah menulis op-ed yang efektif berikut ini:
1. Identifikasi Apa Tujuan Utama Anda Menulis
Pertama-tama, tentukan dulu tujuan Anda menulis op-ed.
Untuk apa Anda menulis op-ed ini?
Siapa yang jadi target pembacanya?
Temukan jawabannya di dalam diri Anda.
Selain itu, penting juga untuk menentukan sudut pandang, apakah Anda akan menulis sebagai saksi mata, praktisi, atau ahli?
- Saksi Mata: Memberikan kesaksian langsung tentang suatu peristiwa atau pengalaman dengan sisi personal yang kuat.
- Praktisi: Berbagi wawasan dan pengalaman dari pekerjaan atau bidang keahliannya.
- Ahli: Menyajikan analisis mendalam yang kredibel berbasis pengetahuan tentang suatu isu.
Setelah mengidentifikasi beberapa hal di atas, Anda bisa melakukan penyesuaian supaya op-ed jadi lebih relevan dan menarik bagi pembaca.
2. Siapkan Argumen dan Informasi Pendukung
Tidak harus jadi pakar dulu untuk menulis op-ed. Mahasiswa atau pelajar pun bisa, asalkan menulis sesuai pemahaman mereka.
Kuncinya, yaitu memiliki gagasan dan argumen yang kuat pada bidang yang dipahami, serta menyiapkan bahan-bahan pendukung argumen Anda.
Akan lebih baik jika Anda juga selalu mengikuti perkembangan berita, baik umum maupun khusus di bidang Anda. Pasalnya, hal ini akan membantu Anda mengetahui informasi terkini yang relevan untuk dimasukkan ke dalam pembahasan.
3. Riset Media yang Disasar
Langkah selanjutnya, lakukan riset mendalam tentang media yang ingin Anda tuju.
Pelajari standar penulisan mereka, prosedur pengiriman draft, analisis op-ed yang pernah mereka muat sebelumnya, dan audiens mereka.
Beberapa media memiliki persyaratan khusus. Ada media yang memprioritaskan isu-isu hangat yang sedang menjadi perbincangan publik. Sebaliknya, ada juga media yang lebih tertarik pada isu-isu berskala global.
Bahkan, beberapa media menerapkan sistem pitching. Jadi, penulis harus menawarkan ide terlebih dahulu kepada redaksi sebelum mengirimkan naskah lengkap.
Jika ide dianggap menarik dan relevan, barulah redaksi akan meminta Anda mengirimkan draft artikel.
Supaya tidak terkena banyak penolakan, riset media tujuan terlebih dahulu untuk menyesuaikan tulisan Anda dengan preferensi media yang bersangkutan.
4. Mulai Menulis Op-Ed
Setelah persiapan-persiapan tadi, mulailah rencanakan proses penulisan dengan baik.
Saat menulis, jawab beberapa pertanyaan penting ini:
Mengapa pembaca harus mempercayai Anda?
Apakah argumen Anda didasarkan pada bukti yang kuat?
Apa hal baru yang Anda tawarkan?
Mengapa orang lain, termasuk mereka yang bukan ahli di bidang Anda, harus peduli?
Dari situ, Anda akan mendapat poin-poin penting yang perlu ditulis. Susun kerangka tulisannya dengan struktur berikut:
- Pembukaan: Mulailah dengan hook yang menarik perhatian pembaca. Kemudian, sampaikan tesis atau pernyataan argumen Anda secara jelas.
- Bodi: Jelaskan opini Anda dalam beberapa paragraf singkat (2-5 kalimat per paragraf). Sertakan konteks yang relevan dan referensi yang memadai. Hindari penggunaan istilah teknis secara berlebihan.
- Penutup: Tekankan kembali poin utama Anda dan rangkum poin-poin penting. Terakhir, tutup tulisan Anda dengan call-to-action yang kuat dan realistis. Tambahkan satu kalimat yang berkesan di benak pembaca.

Catatan: Struktur di atas bukan aturan baku, melainkan saran pendekatan yang memudahkan Anda untuk menyusun tulisan dari awal sampai akhir.
5. Selesai Menulis Jangan Lupa Sunting
Setelah selesai menulis, luangkan waktu untuk menyunting tulisan Anda sendiri. Periksa kembali alur, referensi, pemilihan kata, dan jumlah katanya.
Sunting tulisan Anda berulang kali sampai benar-benar yakin. Kalau perlu, mintalah feedback dari orang lain.
Proses penyuntingan ini memakan waktu, tetapi sangat berguna untuk menemukan kesalahan atau kekurangan yang mungkin terlewatkan sebelum pitching ke media.
6. Kirim Pitch ke Media Target
Draft akhirnya selesai. Sekarang waktunya Anda mengirimkan draft ke redaksi media tujuan.
Perhatikan ini: aturan umum op-ed adalah jangan mengirimkan satu draft ke banyak media sekaligus.
Op-ed harus eksklusif. Media hanya menerima op-ed yang belum pernah terbit di manapun.
Setelah terbit di media massa, beberapa penulis memposting ulang op-ed mereka di platform pribadi dengan izin dari pihak media terkait.

Jadi, kirimkan ke satu media terlebih dahulu. Jika ditolak, evaluasi tulisan Anda, baru kirimkan lagi ke media lain.
Tidak kunjung mendapat respons dari redaksi?
Tunggu 1-2 minggu, kemudian follow up. Apabila tetap tidak ada jawaban, lempar op-ed ke media kedua, dan seterusnya.
Sebenarnya ada cara yang lebih mudah, yaitu menggunakan jasa Publikasimedia.
Kami menyediakan akses ke ratusan media online nasional untuk menerbitkan artikel Anda. Namun, tentu saja topik dan isi artikelnya tetap harus melewati saringan editor media yang bersangkutan.
Bagaimana cara mengirim pitch yang bagus ke media lewat email?
Simak beberapa contoh media pitch untuk berbagai tujuan.
Buat & Kirim Op-Ed Pertama Anda
Kesimpulannya, jika melihat manfaat yang ditawarkan, op-ed adalah alat ampuh untuk PR. Jadi, jangan ragu untuk mulai menulis op-ed pertama Anda.
Fokuslah pada isu terkini yang relevan dengan industri Anda dan berikan wawasan berharga kepada pembaca. Ingat, hindari promosi bisnis secara eksplisit pada artikel.
Ikuti langkah-langkah yang kami uraikan di atas supaya meningkatkan peluang op-ed terbit di media massa ternama yang Anda idamkan.
Yang terpenting, beranikan diri untuk menyuarakan pendapat Anda karena pada dasarnya op-ed adalah tentang berbagi ide dan perspektif unik Anda kepada dunia.
Referensi (terakhir diakses pada 21/3/2025):
- Pengertian op-ed. https://id.seedbacklink.com/op-ed ↩︎
- Standar umum op-ed. https://x.com/mcitraningrum/status/1813465425134707135 ↩︎
- Tulisan yang tidak termasuk op-ed. https://www.washingtonpost.com/opinions/2022/op-ed-writing-guide-washington-post-examples/ ↩︎
- Manfaat op-ed untuk bisnis. https://id.seedbacklink.com/apa-itu-op-ed-apa-gunanya-untuk-bisnis-anda ↩︎
- Kriteria op-ed yang baik. https://mitcommlab.mit.edu/broad/commkit/op-ed/ ↩︎