Stakeholder adalah pemangku kepentingan dalam perusahaan. Siapa saja mereka dan apa tugas utamanya?
Di beberapa artikel, kami sering menyebutkan istilah stakeholder, misalnya pada pembahasan apa itu eksplisit.
Sebenarnya ini adalah konsep umum, tetapi kami menyadari bahwa ternyata tidak semua pembaca familier dengan apa itu stakeholder.
Jadi, supaya Anda tidak bingung lagi, kali ini Publikasimedia akan membahasnya secara lengkap dengan “bahasa bayi”.
Apa yang Dimaksud dengan Stakeholder?
Stakeholder adalah semua pihak yang berkepentingan, berperan, dan berpengaruh bagi perusahaan.
Di satu sisi, mereka juga bisa terkena dampak atau terpengaruh oleh keputusan perusahaan.
Dengan kata lain, ini merupakan hubungan dua arah.
Pada tahun 1963, Stanford Research Institute (SRI) menjadi yang pertama memperkenalkan istilah stakeholder.1
SRI mendefinisikan stakeholder sebagai kelompok yang memberikan dukungannya terhadap keberadaan sebuah organisasi.
Pertanyaannya, siapa saja yang menjadi stakeholder?
Stakeholder tidak hanya terbatas pada pihak internal perusahaan, melainkan juga meliputi orang-orang dari luar, yang secara tidak langsung tetap memiliki kepentingan.
Mereka bisa berupa individu, kelompok, atau sebuah sistem.2
Lebih lengkapnya akan kami bahas pada bagian selanjutnya.
Jenis-Jenis Stakeholder dan Contohnya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, secara umum stakeholder terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal.3 Berikut penjelasannya:
Stakeholder Internal
Internal stakeholder adalah orang-orang yang bekerja di dalam atau memiliki kepentingan langsung terhadap perusahaan.
Gampangnya, mereka merupakan bagian dari “keluarga” perusahaan.
Stakeholder di dalam perusahaan inilah yang menjalankan operasional, budaya perusahaan, hingga menentukan arah strategis.4
Contoh stakeholder internal:
- Karyawan,
- Manajemen (direktur, manajer departemen, atau divisi),
- Pemilik bisnis,
- Pemegang saham (shareholder).
Mengapa karyawan juga disebut stakeholder?
Banyak yang mengira internal stakeholder perusahaan hanya para petinggi.
Namun, karyawan memegang peranan penting karena mereka berinteraksi langsung dengan proses produksi di perusahaan.
Selain itu, karyawan juga menginvestasikan waktu, tenaga, serta keterampilan mereka.
Stakeholder Eksternal
Sementara itu, external stakeholder adalah pihak-pihak yang juga memiliki kepentingan, tetapi tidak bekerja di perusahaan tersebut.
Contoh kepentingannya seperti membeli produk, memasok barang, menyebarkan informasi, dan lain sebagainya.
Meski berada di luar, perusahaan tetap wajib menjaga hubungan baik dengan para stakeholder eksternal.
Pasalnya, mereka dapat memengaruhi berhasil atau tidaknya perusahaan.
Contoh stakeholder eksternal:
- Pelanggan,
- Pemasok,
- Investor,
- Masyarakat,
- Pemerintah,
- Media,
- Kreditur,
- Kompetitor.
Apa Tugas dari Stakeholder?
Sekarang Anda jadi tahu bahwa stakeholder ternyata terdiri dari banyak pihak. Mereka memiliki tugasnya masing-masing.
Dalam mendukung keberlangsungan operasional perusahaan, berikut beberapa tugas utama stakeholder5:
1. Membimbing Manajemen
Stakeholder, terutama dewan direksi, memiliki peran krusial dalam memberikan bimbingan kepada manajemen perusahaan.
Pengalaman dan pengetahuan mereka membantu manajemen membuat keputusan yang tepat.
2. Memberi Dukungan Finansial
Perusahaan menggantungkan diri pada ketersediaan sumber daya finansial untuk menjalankan operasional serta melakukan hal lainnya.
Dalam hal ini, tugas stakeholder adalah memberikan dukungan finansial yang memadai, khususnya para investor, pemegang saham, atau kreditur.
Begitu krusialnya dukungan finansial sehingga tidak heran jika para stakeholder di level ini berhak menuntut kinerja terbaik dari perusahaan.
3. Membantu Pengambilan Keputusan
Di level tertinggi, stakeholder punya power untuk memengaruhi pengambilan keputusan penting yang berdampak signifikan terhadap banyak pihak. Mereka juga berwenang menunjuk jajaran manajemen puncak.
Jadi, dalam setiap keputusan besar seperti investasi atau akuisisi, suara mereka sangat menentukan.
Contoh stakeholder yang berwenang melakukan ini yaitu pemilik perusahaan atau pemegang saham.
4. Mengelola Operasional Perusahaan
Salah satu tugas penting stakeholder adalah mengelola operasional perusahaan sehari-hari.
Ini menjadi tanggung jawab para pemangku kepentingan internal, khususnya karyawan dan manajemen.
Rincian tugasnya mulai dari memastikan produksi lancar, menjaga kualitas produk, mengelola sumber daya secara efisien, hingga membuat pelanggan puas.
Berdasarkan perannya, stakeholder internal memengaruhi produktivitas, efisiensi, dan profitabilitas perusahaan secara langsung.
5. Memenuhi Tanggung Jawab Sosial
Tugas lainnya yaitu melaksanakan tanggung jawab sosial atau CSR perusahaan.
Perlu Anda garis bawahi bahwa CSR bukan sekadar kegiatan sosial untuk komunitas lokal.
Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang lebih luas terhadap seluruh lapisan stakeholder, dari karyawan, investor, pemerintah, dll.
Hal ini penting untuk menjaga reputasi perusahaan serta menciptakan hubungan yang harmonis antar stakeholder.
Stakeholder adalah Elemen Penting Perusahaan
Kesimpulannya, stakeholder adalah bagian yang sangat dekat dan melekat dengan perusahaan.
Jumlahnya tidak hanya satu, melainkan banyak pihak yang ternyata terlibat dalam keberlangsungan perusahaan sebagai stakeholder.
Memahami peran, kebutuhan, serta menjaga komunikasi dengan mereka menjadi fondasi kuat untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
Ingat, kesuksesan perusahaan adalah hasil kolaborasi dan dukungan penuh dari seluruh stakeholder.
Referensi (terakhir diakses pada 21/2/2025):
- Pengertian stakeholder menurut SRI. http://repo.darmajaya.ac.id/2486/6/16.%20Bab%202.pdf ↩︎
- Bentuk-bentuk stakeholder. https://bscdesigner.com/id/pemangku-kepentingan.htm ↩︎
- Jenis-jenis stakeholder. https://www.activecampaign.com/blog/types-of-stakeholders ↩︎
- Stakeholder internal. https://mailchimp.com/resources/types-of-stakeholders/ ↩︎
- Tugas-tugas utama stakeholder. https://blog.skillacademy.com/definisi-dan-peran-stakeholder ↩︎
