Membuat podcast untuk bisnis merupakan salah satu cara efektif menghubungkan bisnis dengan para pelanggan potensial.
Meski tidak setiap industri cocok, podcast terbukti berhasil pada bisnis yang pelanggannya cenderung melakukan pembelian berulang bernilai tinggi, seperti:
- keuangan,
- hukum,
- layanan bisnis.1
Selain itu, podcast juga sangat relevan untuk bisnis B2B. Data menunjukkan bahwa 55% pemilik bisnis rajin mendengarkan podcast setiap hari.2
Artinya, saluran pemasaran ini berpotensi menghasilkan prospek yang berkualitas dan mendorong konversi.
Di Indonesia, banyak brand memanfaatkan podcast untuk pemasaran, misalnya Clas Mild dengan “Podcast Naik Clas” dan “Ruang Dengar Nara” milik Narabahasa.
Apakah Anda juga tertarik memulai podcast untuk bisnis? Sebagai panduan, Publikasimedia telah merangkum beberapa tips berguna.
Tips Memulai Podcast untuk Bisnis Sebagai Media Pemasaran
Seperti halnya membangun bisnis, memulai podcast juga butuh rencana. Simak beberapa tips berikut ini agar podcast Anda berdampak positif bagi bisnis:
1. Riset Kompetitor Dulu
Pertama-tama, luangkan waktu untuk mendengarkan podcast lain dari kompetitor di industri Anda.
Dengan memahami apa yang mereka lakukan, Anda bisa mengidentifikasi celah di pasar dan menciptakan konten yang lebih menarik.
Apa saja yang harus dicari tahu?
Perhatikan topik yang dibahas, gaya penyampaiannya, frekuensi rilis episode, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan audiens.
Ketika menemukan formula yang tepat, adaptasi dan tambahkan sentuhan unik. Tawarkan perspektif baru, sehingga membuat podcast Anda menonjol.
2. Menentukan Jenis dan Format Podcast
Setelah melakukan riset, waktunya menentukan jenis dan format podcast sesuai dengan tujuan bisnis Anda.
Mau bikin podcast yang seperti apa?3
Apakah themed podcast, yang biasanya cuma satu episode untuk menyampaikan kampanye tertentu?
Untuk jenis ini, Anda bahkan tidak harus membuat podcast sendiri, melainkan bisa dengan sekadar menjadi sponsor di podcast lain.
Atau branded podcast, yang benar-benar merepresentasikan identitas bisnis Anda. Setiap episodenya membahas berbagai aspek relevan.
Jangan lupa tentukan juga format podcast untuk bisnis Anda; solo, mengobrol bersama rekan, atau wawancara.
Pertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan karena keduanya akan sangat memengaruhi kebutuhan sumber daya saat produksi.
3. Mau Bahas Apa di Podcast?
Langkah selanjutnya, tentukan topik umum sebagai payung besar setiap obrolan di podcast untuk bisnis Anda.
Dalam memilih topik, penting juga melakukan riset terhadap audiens. Ketahui hal apa yang menarik bagi mereka.
Contohnya, pada podcast “Real Men Talk” di NOICE dari brand Nivea Men, payung obrolannya adalah tongkrongan.
Di podcast tersebut, Adjis Doaibu sebagai host ngobrol ngalor ngidul bersama bintang tamunya, tetapi tetap dalam konteks “tongkrongan”.
Topik tersebut selaras dengan target audiens Nivea Men, yaitu pria muda usia produktif.
4. Buat Nama Podcast yang Catchy
Dari topik pembahasan yang ditentukan, Anda mungkin sudah mengantongi beberapa ide nama podcast. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.4
Pertama, pastikan namanya tetap sederhana supaya mudah diingat dan diucapkan.
Kedua, gunakan bahasa atau istilah yang familier bagi target audiens Anda.
Ketiga, nama tersebut harus mencerminkan nilai-nilai bisnis Anda. Ini penting demi menjaga konsistensi pesan merek di seluruh saluran pemasaran.
5. Rencanakan Produksi Episodenya Sejak Awal
Supaya punya patokan untuk produksi, sebelumnya Anda tetapkan dulu durasi podcast, segmen, jumlah episode keseluruhan, hingga jadwal rilis.
Durasi episode podcast yang ideal antara 15-20 menit atau 45-90 menit apabila informasinya mendalam.5
Pilihan durasi per episode sangat memengaruhi struktur konten. Jadi, jangan buat segmen-segmen terlebih dahulu sebelum mengetahui estimasi durasinya.
Sebagai contoh, PWK memiliki dua segmen selama durasi keseluruhan kurang lebih 60 menit. Bagian pertama ngobrol bebas dan dilanjutkan sesi menjawab pertanyaan dari netizen.
Setelah itu, tentukan jumlah episode yang akan diproduksi, setidaknya dalam satu musim. Terakhir, tetapkan jadwal tayang tetap tiap minggunya.
Konsistensi penayangan sangat krusial agar Anda dapat membangun kebiasaan di kalangan audiens.
Menyiapkan semua aspek ini sejak awal akan membuat proses produksi podcast lebih efisien.
6. Siapkan CTA untuk Setiap Konten
Berhubung ini adalah podcast untuk bisnis, maka Anda perlu menambahkan CTA (Call to Action) untuk mendorong pendengar melakukan interaksi dengan bisnis.
Bentuknya bermacam-macam, antara lain ajakan mengunjungi situs web, mencoba produk, berpartisipasi dalam survei, dan banyak lagi.
Akan lebih bagus jika CTA relevan dengan konteks konten di setiap episode, sehingga tidak terlalu terkesan hard selling.
Dengan penyampaian yang konsisten, Anda bisa mengubah pendengar menjadi pelanggan atau brand advocate.
Tempatkan CTA di awal podcast karena jumlah pendengarnya paling tinggi. Opsi lainnya yakni di transisi antar segmen atau penutupan podcast.6
7. Promosikan Podcast dengan Liputan Media
Tips membuat podcast untuk bisnis yang terakhir adalah mempromosikan acara Anda. Salah satu cara paling efektif yaitu liputan media.
Dapatkan liputan dari press release yang dikirim ke berbagai media online.
Dalam hal ini, Publikasimedia menyediakan jasa distribusi press release ke media nasional dan lokal supaya podcast Anda lebih dikenal masyarakat luas.
Selain media online, manfaatkan juga jaringan bisnis dan media sosial Anda untuk memperluas jangkauan promosi.
Siapkan Setup dan Rekam Episode Pertama Podcast Bisnis Anda!
Kesimpulannya, podcast untuk bisnis adalah investasi jangka panjang. Konsistensi dibarengi kualitas konten yang baik akan menjadikan podcast sebagai aset berharga.
Jadi, jangan ragu untuk memulai karena podcast merupakan masa depan pemasaran bisnis.7 Pasalnya, podcast menghubungkan Anda dengan para profesional yang sibuk melalui konten bernilai yang mudah diakses.
Silakan siapkan setup podcast Anda dan mulai rekam episode pertama!
Referensi (terakhir diakses pada 11/8/2024):
- Industri yang menggunakan podcast. https://www.forbes.com/sites/allbusiness/2018/06/25/reasons-small-business-needs-podcast/?sh=10aa0b353977 ↩︎
- Podcast untuk bisnis B2B. https://lowerstreet.co/blog/reach-ceos-and-other-key-decision-makers-with-podcasts ↩︎
- Jenis-jenis podcast. https://koinworks.com/blog/5-tips-membuat-podcast-untuk-brand-tepat-sasaran-capai-target/#Jenis-Podcast-untuk-Brand ↩︎
- Tips membuat nama podcast. https://amplify.matchmaker.fm/podcast-name/ ↩︎
- Durasi ideal podcast. https://www.storyninetyfour.com/blog/how-long-should-a-podcast-be ↩︎
- Penempatan CTA terbaik di podcast. https://podcastle.ai/blog/podcast-call-to-action/#:~:text=improve%20your%20CTAs-,Placement,-Secara%20umum%2C%20setiap ↩︎
- Masa depan pemasaran B2B. https://www.bol-agency.com/blog/podcasts-as-a-marketing-channel ↩︎