Rebranding adalah sebuah transformasi merek. Proses ini bisa meliputi perubahan nama, logo, desain, pesan, dll. Simak ulasan lengkapnya.
Menurut data dari Landor, 74% perusahaan besar di dunia pernah melakukan itu dalam tujuh tahun pertama beroperasi.1
Artinya, penyesuaian cara perusahaan dikenal oleh publiknya memang lazim dalam dunia bisnis.
Pertanyaannya, apa motivasi mereka mengambil langkah berani untuk mengubah identitas dan citra yang sudah dibangun bertahun-tahun?
Mari telusuri lebih dalam mulai dari definisinya.
Apa Pengertian dari Rebranding?
Rebranding artinya perubahan komprehensif terhadap identitas dan brand image yang didorong oleh berbagai faktor.2
Ini bukan cuma tentang menciptakan tampilan baru, tetapi rebranding merek juga mengubah core value,3 meliputi:
- Visi dan misi,
- Tujuan,
- Nilai-nilai yang diusung,
- Perspektif.
Jadi, bisa dibilang rebranding merupakan langkah besar yang sangat berisiko. Jika gagal, reputasi bisa rusak.
Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan serta eksekusi yang matang.
Apa Tujuan Utama Rebranding?
Mengapa perusahaan rela mengambil risiko dengan melakukan perubahan besar?
Jawabannya: Untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
Tujuan rebranding setiap perusahaan memang berbeda-beda,4 tetapi biasanya terkait dengan tiga hal berikut:
- Pertama, memodernisasi identitas merek yang sudah tidak sesuai dengan zaman.
- Kedua, bertujuan menyelaraskan pesan brand dengan perkembangan bisnis.
- Ketiga, menyatukan identitas setelah ada perubahan besar di perusahaan, seperti restrukturisasi, ekspansi, atau merger.
Dengan tujuan-tujuan ini, langkah rebranding perusahaan jadi lebih terarah.
Kapan Harus Dilakukan Rebranding?
Dengan adanya risiko, keputusan untuk melakukan perubahan tentu bukan hal yang mudah. Diperlukan alasan kuat yang mendukung itu.
Dari banyak kasus, berikut beberapa alasan melakukan rebranding yang paling sering jadi pemicu bagi perusahaan-perusahaan:5
Perubahan Lini Produk
Ketika perusahaan mengembangkan produk baru atau mengubah penawaran yang ada, rebranding mungkin diperlukan.
Bayangkan ada brand yang awalnya cuma menjual sepatu olahraga, kini merambah ke pakaian dan aksesori fitness.
Dalam situasi ini, brand tersebut perlu melakukan pengenalan ulang sebagai brand olahraga yang lebih inklusif untuk pelanggan lama dan target pasar barunya.
Perubahan Filosofi Perusahaan
Seiring waktu, nilai-nilai yang diusung perusahaan bisa berubah. Jika itu terjadi, maka perusahaan perlu melakukan rebranding untuk mengomunikasikan perubahan.
Contoh perubahan filosofi misalnya dari produsen fast fashion ke praktik produksi pakaian yang ramah lingkungan.
Ekspansi Target Pasar
Setelah sukses di pasar nasional, sebuah perusahaan ingin melebarkan sayap ke pasar internasional.
Namun, untuk menjangkau segmen yang lebih luas atau berbeda, perusahaan perlu menyesuaikan identitas.
Rebranding memungkinkan perusahaan beresonansi dengan demografis barunya tanpa kehilangan pelanggan loyal yang sudah ada.
Merger dan Akuisisi
Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, salah satu tujuan rebranding adalah menyatukan identitas.
Langkah ini menjadi keharusan ketika dua entitas bisnis melakukan merger atau ada sebuah bisnis yang diakuisisi oleh perusahaan lain.
Pemulihan Reputasi
Jika citra atau reputasi brand telah rusak akibat suatu masalah, rebranding efektif untuk memulihkan kepercayaan publik.
Biasanya, brand mengambil keputusan untuk mengganti identitas visual hingga namanya agar bisa “restart” dan terlepas dari cap negatif yang melekat.
Jenis-Jenis Strategi Rebranding
Dari penjelasan barusan, setiap perusahaan memiliki alasan masing-masing untuk berubah. Skala perubahannya juga berbeda-beda.
Untuk strateginya, secara umum perusahaan dapat memilih salah satu dari tiga strategi ini untuk rebranding sesuai situasi dan tujuannya:6
- Complete Rebrand: Pembaruan secara menyeluruh dengan perubahan drastis dari identitas dan citra sebelumnya.
- Partial Rebrand/Brand Refresh: Perubahan hanya sebagian, sementara hal lain yang sudah dikenali oleh pasar tetap dipertahankan.
- Brand Merger: Ketika dua atau lebih entitas bisnis memutuskan untuk bergabung dan menciptakan identitas baru yang lebih kuat.
Contoh Rebranding di Indonesia
Belakangan ini, di Indonesia banyak perusahaan yang melakukan rebranding karena berbagai alasan.
Mereka mencoba mendefinisikan kembali identitas dan core value bisnisnya dengan perubahan kecil hingga perombakan besar-besaran.
Apa saja contoh perusahaan Tanah Air yang melakukan strategi rebrand?
1. ACE Hardware → AZKO
Rebranding ACE Hardware menjadi AZKO diresmikan pada awal 2025.
ACE Hardware sendiri merupakan merek internasional yang lisensinya dipegang oleh PT Ace Hardware Indonesia (AHI) di Indonesia.
Setelah perjanjian lisensi berakhir, PT AHI memutuskan untuk ganti nama perusahaan dan me-rebranding nama ACE Hardware.
Langkah ini mereka klaim sebagai upaya memperkuat posisi perusahaan di industri ritel dan tetap relevan dengan kebutuhan belanja masyarakat Indonesia.7
2. NET TV → MDTV
Awal 2025, pemirsa televisi Indonesia juga menyaksikan perubahan NET TV menjadi MDTV.
Rebranding NET TV ini adalah buntut akuisisi MD Entertainment yang membeli 80,05% saham Net Visi Media per November 2024.8
Dengan menggabungkan keahlian produksi konten MD Entertainment dan infrastruktur penyiaran yang telah mapan, MDTV berkomitmen untuk menghadirkan konten berkualitas yang menjawab kebutuhan penonton modern.
3. Pizza Hut → Ristorante
Perkenalan konsep “Ristorante” sejak akhir 2023 menandai era baru bagi PT Sarimelati Kencana, pengelola Pizza Hut Indonesia.
Rebranding Pizza Hut ini diakui sebagai respons atas seruan boikot yang telah menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.9
Di sisi lain, mereka menjadikan kesempatan ini untuk menawarkan pengalaman baru bagi pelanggan.
Perubahannya mencakup pembaruan menu, suasana restoran, dan brand positioning yang lebih segar.
4. Janji Jiwa
Memasuki tahun kelimanya beroperasi, startup Janji Jiwa membawa konsep baru.10
Pada September 2023, brand ini secara resmi mengumumkan perubahan logo, penambahan produk, dan peningkatan pengalaman pelanggan.
Memanfaatkan brand awareness yang sudah kuat, mereka berhasil melakukan extension tanpa kehilangan esensi brand yang telah dikenal publik sebelumnya.
Strategi ini memperlihatkan pertumbuhan Janji Jiwa, yang awalnya hanya menjual kopi, menjadi destinasi kuliner yang lebih komprehensif.
Apa Manfaat Rebranding bagi Sebuah Perusahaan?
Pada akhirnya, semua perusahaan mengharapkan manfaat yang sepadan dari upaya rebrand mereka.
Jika strategi ini berhasil, maka perusahaan bisa merasakan berbagai manfaat seperti:
1. Memperkuat Relevansi di Pasar yang Dinamis
Pasar terus berubah dari waktu ke waktu. Rebranding memudahkan perusahaan beradaptasi dengan tren baru, teknologi terkini, hingga perubahan gaya hidup konsumen.
Dengan demikian, perusahaan akan tetap relevan bagi target pasar saat ini maupun di masa depan.
Ingat! Perusahaan yang ketinggalan zaman cenderung kehilangan daya saingnya.
2. Menarik Segmen Pasar Baru
Banyak perusahaan yang sudah established mencoba menggaet segmen pasar baru. Di sinilah pentingnya rebranding.
Contohnya, Gojek.
Gojek awalnya dikenal sebagai layanan ojek online saja.
Pada tahun 2019, Gojek melakukan rebranding dengan memperluas produk layanannya.
Selain transportasi, mereka kini menyediakan layanan pengiriman makanan (GoFood), pembayaran digital (Gopay), dan lain-lain.
Manfaat rebranding produk untuk Gojek ini memposisikan perusahaan sebagai “Super-App” yang menyediakan beragam solusi untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Membedakan Diri dari Pesaing
Memiliki identitas unik makin penting di tengah persaingan bisnis yang sengit.
Anda harus punya sesuatu yang menonjol, mudah diingat, dan dikenali. Jika belum ada, rebranding membantu Anda menemukan itu.
Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan perubahan visual, pesan, atau pengalaman pelanggan.
4. Memulihkan Reputasi yang Rusak
Ini seperti memulai ulang segalanya tetapi dengan pengetahuan dan sumber daya yang Anda miliki saat ini.
Fresh start dengan identitas dan citra yang baru seperti “menghapus dosa” lama.
Namun, perlu diingat bahwa perusahaan juga perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan kerusakan reputasi di masa lalu.
5. Meningkatkan Nilai Perusahaan
Proses rebrand yang sukses juga dapat meningkatkan nilai perusahaan secara signifikan.
Jika perusahaan Anda tetap relevan, modern, dan memiliki citra positif, tentu akan jadi nilai plus di mata stakeholder, bukan?
Ke depan, peningkatan nilai ini dapat berdampak pada valuasi perusahaan, kemampuan menarik investasi, dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Apa Saja Risiko Rebranding?
“If it ain't broke, don't fix it.”
Sesuatu yang berfungsi dengan baik tidak perlu diubah.
Rebrand adalah proses yang berisiko. Jadi, jangan lakukan tanpa alasan yang jelas.
Lakukanlah hanya jika itu benar-benar diperlukan untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian perusahaan.
Pasalnya, meski menawarkan berbagai manfaat, risiko rebranding juga besar. Di antaranya sebagai berikut:
1. Kebingungan
Dalam strategi rebrand, komunikasi sangatlah penting.
Jika perubahan tidak tersampaikan secara menyeluruh, hal ini dapat menimbulkan kebingungan pada target pasar Anda.
Mungkin akan ada banyak orang yang tidak tahu bahwa brand Anda sudah berubah.
Misalnya, karena perubahan logo, mereka jadi tidak yakin saat melihatnya di rak minimarket. Akhirnya, mereka membeli brand lain yang lebih meyakinkan.
Jadi, pastikan Anda merencanakan pengumuman penting ini di seluruh saluran. Publikasimedia bisa membantu dengan layanan distribusi press release ke media nasional.
2. Penolakan
Tidak semua orang menyukai perubahan, termasuk mereka yang selama ini loyal.
Kami ambil contoh ketika kesebelasan sepak bola asal Inggris, Leeds United, yang berencana me-rebrand emblem mereka pada tahun 2018.11
Suporter fanatik Leeds sama sekali tidak mendukung perubahan tersebut dan membuat petisi penolakan.
Untungnya, pihak Leeds mendengarkan mayoritas suporter mereka dan akhirnya membatalkan penggunaan emblem baru.
Dari kasus ini, jelas bahwa perubahan brand, meski sudah melalui proses riset mendalam, tetap punya risiko penolakan.
3. Respons Negatif
Jika sudah yakin ingin melakukan rebrand, bersiaplah menerima segala macam respons dari masyarakat, terutama yang negatif.
Satu saja respons negatif viral di media sosial dapat memengaruhi opini banyak orang lainnya.
Contohnya seperti yang dialami brand lokal Erspo.
Brand apparel untuk Timnas sepak bola Indonesia itu baru saja ganti logo pada Januari 2025.12
Respons netizen terhadap rebranding logo Erspo beragam. Ada yang positif, tetapi banyak juga sentimen negatif.
Dalam menghadapi situasi seperti ini, perusahaan harus menanggapi pemberitaan negatif media dengan cara yang tepat supaya stop sampai di situ saja.
4. Investasi yang Hilang
Risiko lainnya adalah kehilangan waktu, uang, dan energi apabila rebranding gagal total.
Seperti yang Anda tahu, ini butuh proses yang panjang. Jadi, jika gagal, artinya Anda kehilangan investasi besar.
Bayangkan, jika prosesnya sudah menghabiskan waktu setahun dan ternyata hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Perusahaan pasti boncos.
Rebranding adalah Investasi Strategis
Rebranding adalah keputusan yang sulit.
Perubahan sekecil apapun yang Anda lihat di permukaan adalah hasil analisis, riset panjang, serta pemahaman mendalam tentang tujuan bisnis ke depan.
Jika pendekatannya tepat, langkah ini dapat menjadi pemantik pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang bagi perusahaan.
Jika tidak, investasi besar perusahaan mungkin akan sia-sia. Apalagi, biaya rebranding rata-rata berkisar antara 10–20% dari anggaran pemasaran.13
Referensi (terakhir diakses pada 19/1/2025):
- Perusahaan besar melakukan perubahan image. https://www.bynder.com/en/blog/rebranding-in-2024/ ↩︎
- Pengertian rebranding. https://www.bynder.com/en/glossary/rebranding-definition/ ↩︎
- Komponen core value perusahaan. https://blog.thisiselevation.com/building-a-brand-core-elevations-guide-to-brand-building-part-1 ↩︎
- Tujuan rebranding. https://squibble.design/branding/what-is-the-purpose-of-rebranding/ ↩︎
- Alasan melakukan rebranding. https://www.masterclass.com/articles/rebrand-guide ↩︎
- Jenis-jenis strategi rebranding. https://degordian.com/blog/the-ultimate-guide-to-rebranding/ ↩︎
- ACE Hardware ganti nama jadi AZKO. https://www.cnbcindonesia.com/news/20250102164944-4-600338/aspirasi-hidup-indonesia–aces–rebranding-ace-hardware-jadi-azko ↩︎
- Akuisisi NET TV oleh MD Entertainment. https://www.tempo.co/ekonomi/net-tv-menjelma-jadi-mdtv-pasca-diakuisisi-pt-md-entertainment-milik-manoj-punjabi-1171699 ↩︎
- Pizza Hut Ristorante. https://www.suara.com/lifestyle/2023/12/18/173403/perbedaan-ristorante-dengan-pizza-hut-ini-menu-dan-target-konsumennya ↩︎
- Konsep baru Janji Jiwa. https://jiwagroup.com/id/whaton/detail/73/TahunKelimaStartUpJiwaGroupBawaKonsepKeseruanBaru ↩︎
- Penolakan emblem baru Leeds United. https://www.designweek.co.uk/issues/22-28-january-2018/leeds-united-unveils-new-club-crest-ahead-of-centenary/ ↩︎
- Perubahan logo Erspo. https://volix.co.id/sports/erspo-perkenalkan-logo-baru-dengan-semangat-garuda/ ↩︎
- Biaya rata-rata rebranding. https://www.hivemindinc.com/insights/rebranding-costs/ ↩︎