✔ Teori Keunggulan Komparatif dalam Perdagangan Internasional

Keunggulan komparatif adalah teori perdagangan internasional yang dicetuskan oleh pakar ekonomi David Ricardo. Teori ini hadir sebagai penyempurna teori klasik keunggulan absolut dari Adam Smith.

Apa perbedaan kedua konsep tersebut dan bagaimana penerapannya dalam perdagangan internasional? Mari mulai artikel kali ini dengan memahami definisi dari keunggulan komparatif.

Apa Itu Keunggulan Komparatif?

Comparative advantage atau keunggulan komparatif adalah kemampuan sebuah negara menghasilkan produk dengan opportunity cost lebih rendah daripada mitranya.

Kuncinya adalah pada opportunity cost atau biaya peluang. Menurut Investopedia, ini adalah biaya yang dapat dihemat apabila memilih opsi tertentu.

Konsep ini sangat penting dalam perdagangan internasional karena dapat saling menguntungkan negara yang bermitra.

keunggulan komparatif adalah

Apa Perbedaan Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif?

Keunggulan absolut menunjukkan keuntungan mutlak sebuah negara untuk menghasilkan produk yang lebih banyak atau lebih baik.

Sedangkan keunggulan komparatif tidak mengacu pada kuantitas dan kualitas melainkan melihat dari biaya peluang yang lebih rendah.

Contoh Keunggulan Komparatif

Sebuah negara sebaiknya fokus pada produk yang dapat mereka hasilkan dengan biaya rendah.

Sedangkan produk yang tidak menjadi keunggulan komparatifnya bisa dibeli di pasar internasional.

Sebagai gambaran, simak contoh berikut ini.

Indonesia dan India sama-sama memproduksi beras dan kain. Namun, efisiensi kedua negara dalam produksinya berbeda.

NegaraBerasKain
Indonesia4 kg5 m
India6 kg8 m

Pada tabel di atas India memiliki keunggulan absolut pada produksi beras dan kain. Lantas, apakah keduanya tetap bisa melakukan pertukaran?

Berdasarkan teori comparative advantage dari David Ricardo, jawabannya bisa.

Caranya adalah dengan membandingkan nilai Dasar Tukar Dalam Negeri (DTDN) kedua negara.

NegaraBerasKain
Indonesia4/4 kg beras = 5/4 m kain5/5 m kain = 4/5 kg beras
India6/6 kg beras = 8/6 m kain8/8 kain = 6/8 kg beras

Sekarang bandingkan mana nilai DTDN yang lebih rendah dari masing-masing negara untuk setiap produk.

Indonesia bisa melakukan spesialisasi produk beras karena memiliki nilai DTDN yang lebih rendah.

Sebaliknya, India bisa melakukan spesialisasi produk kain karena nilai DTDN kain mereka lebih rendah.

Dengan begitu kedua negara tetap dapat melakukan pertukaran atau ekspor beras dan kain.

Keunggulan komparatif membuktikan bahwa perdagangan masih dapat terjadi bahkan ketika satu negara memiliki keunggulan mutlak dalam semua produk.

Pertentangan Teori Komparatif David Ricardo

keunggulan komparatif adalah

Di sisi lain, para pakar ekonomi juga mengkritik teori David Ricardo tersebut. Mereka menganggap perdagangan internasional tidak sesederhana transaksi antara dua negara untuk beberapa jenis barang saja.

Berikut kritik teori comparative advantage:

  • Kegiatan ekspor-impor melibatkan banyak negara dan berbagai jenis barang.
  • Ada biaya transportasi dalam perdagangan internasional sehingga mungkin menghilangkan keunggulan biaya peluang.
  • Dalam produksi, faktor yang menentukan mencakup lebih banyak hal ketimbang hanya tenaga kerja.
  • Tenaga kerja juga perlu beradaptasi jika mereka berpindah ke bidang lainnya.
  • Kemajuan teknologi dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas barang modal.

Hal-hal di atas menurut para pakar tidak menjadi pertimbangan krusial dalam teori comparative advantage dari David Ricardo.

Penutup

Keunggulan komparatif adalah konsep penting dalam ekonomi. Hal ini membuat sebuah negara bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan mengekspor produk yang menjadi spesialisasi mereka. Kendati demikian, teori ini juga tidak lepas dari kritikan oleh para pakar ekonomi.