✔ Cara Membangun Brand Positioning yang Powerful

Sudahkah Anda terpikirkan cara membangun brand positioning agar bisnis Anda memiliki pembeda yang kuat di pasar?

Jika belum, inilah waktunya!

Pasalnya, positioning adalah tentang siapa yang lebih dulu menciptakan persepsi unik di benak pelanggan. Jangan sampai Anda kalah start dengan kompetitor.

Sebelum lanjut, kami sarankan Anda untuk memahami apa itu brand positioning dan contohnya.

Intinya? Berbeda saja belum cukup. Jadi, mari bawa brand Anda ke tingkatan selanjutnya dengan membangun positioning.

Bagaimana Cara Membangun Brand Positioning?

Secara berurutan, Anda harus tahu dulu di mana posisi brand Anda saat ini. Baru kemudian lakukan analisis mendalam dan buat positioning statement.

Berikut tujuh cara membangun brand positioning agar Anda memiliki posisi yang ideal di benak pelanggan:

1. Ketahui Posisi Brand Saat Ini

Langkah pertama ini berguna sebagai petunjuk ke mana Anda harus bergerak selanjutnya.

Untuk mengetahui brand positioning saat ini, coba buat survei atau kumpulkan ulasan pelanggan.

Dari feedback tersebut, temukan kesamaan antara persepsi pelanggan dengan yang Anda inginkan.

Misalnya, brand Anda ingin dipandang sebagai layanan yang cepat. Namun, kenyataannya pelanggan menganggap brand Anda masih lambat.

Dari sinilah Anda bisa mulai bergerak untuk memperbaiki atau memperbarui persepsi tersebut.

2. Analisis Direct Competitor

cara membangun brand positioning

Anda punya peluang menang lebih besar jika tahu bagaimana kompetitor menjalankan bisnisnya, terutama direct competitor.

Dilansir Conductor, terdapat tiga cara mencari tahu siapa direct competitor Anda, yaitu:

  • Lihat nama-nama yang sering muncul pada pencarian dengan keyword yang Anda targetkan.
  • Tanyakan langsung kepada pelanggan siapa brand kompetitor terdekat Anda.
  • Simak diskusi netizen di media sosial seputar produk atau layanan yang relevan dengan niche bisnis Anda.
READ  Apa itu Slogan, Ciri, Jenis, dan Cara Membuatnya

Setelah mengantongi setidaknya 10 nama, mulai pelajari mereka lebih dalam meliputi:

Produk apa yang laris dari mereka?

Apa kelebihan dan kelemahan mereka?

Apakah pelanggan mereka sering komplain?

Dalam hal apa mereka terlihat unik?

Dari sini Anda bisa tahu bagaimana cara membangun brand positioning yang kuat supaya menang dalam persaingan.

3. Analisis Brand Anda Lebih Mendalam

Sementara ini simpan dulu data hasil analisis kompetitor untuk langkah keempat.

Setelah mengetahui positioning awal, sekarang ketahui apa saja kelemahan dan kelebihan brand Anda. 

Bagaimana caranya?

Coba gunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Penjelasannya lihat pada gambar di bawah ini.

cara membangun brand positioning

Analisis SWOT nantinya akan memudahkan Anda menemukan brand positioning yang cocok.

Metode ini sebenarnya juga bisa Anda gunakan untuk mengambil sampel data kompetitor.

4. Temukan Keunikan Brand

Semua data telah terkumpul, sekarang waktunya membandingkan.

Dari sini, biasanya akan terlihat pola dan peluang yang bisa Anda manfaatkan.

Mulai buat gambaran tentang bagaimana brand Anda bisa memberikan nilai lebih dan berbeda daripada kompetitor.

Sebagai contoh, katakanlah Anda punya bisnis jasa penulisan artikel.

BISNIS ANDABISNIS KOMPETITOR
KelebihanKelebihan
Penulis berpengalaman, memiliki pemahaman jurnalistik dan SEO.Biayanya hampir 50% lebih murah.
KekuranganKekurangan
Biayanya mahal karena kualitas tulisannya premium.Pelanggan sering mengeluhkan kualitas tulisan yang dihasilkan.
KeunikanKeunikan
Dipercaya beberapa brand ternama.Menerima pesanan kilat.

Dari tabel di atas, Anda seharusnya sudah menemukan brand positioning yang pas.

Bangun persepsi di benak pelanggan bahwa jasa penulisan Anda dikerjakan oleh profesional dan telah dipercaya oleh brand ternama.

Keunikan ini memang tidak terlalu menonjol. Akan tetapi, yang terpenting adalah memberi pengalaman yang bernilai dan otentik bagi pelanggan.

READ  Cara Mendapatkan Centang Biru di Instagram & Meta Verified

5. Buat Brand Positioning Statement

Singkatnya, brand positioning statement adalah kalimat untuk menyampaikan nilai unik brand kepada pelanggan. Ini semacam tagline, tetapi lebih deskriptif. 

Menurut Geoffrey Moore pada Crossing the Chasm, kalimat pernyataan ini dapat dirumuskan seperti berikut:

‎Untuk [target pelanggan], [brand Anda] adalah [definisi pasar] yang memberikan [manfaat] karena [alasan].‎

Keterangan:

  • Target pelanggan: gambaran umum tentang siapa target pelanggan Anda.
  • Definisi pasar: konteks atau kategori bisnis di mana Anda bersaing.
  • Manfaat: keuntungan paling menonjol yang pelanggan dapatkan.
  • Alasan: pernyataan yang menguatkan keyakinan pelanggan.

Simak contoh brand positioning statement dari Nike:

Untuk para atlet profesional, Nike menyediakan pakaian dan sepatu olahraga kelas dunia dari material berkualitas tinggi. Nike adalah yang terdepan di industri karena berkomitmen dengan pengembangan inovasi terbaru.

Bagaimana? Sudah dapat satu atau dua kalimat pernyataan positioning Anda?

6. Evaluasi dan Perkuat Positioning

Selama brand masih belum stabil, terus lakukan evaluasi. Ada kemungkinan persepsi pelanggan masih belum sama dengan harapan Anda.

Jadi, jangan lewatkan feedback pelanggan karena itu sangat penting. Barangkali memang harus ada perubahan lagi.

Namun, jika ternyata sudah cocok, maka coba terus perkuat faktor pembeda untuk tetap mendapatkan posisi yang ideal di benak pelanggan.

Langkah terakhir ini justru tidak akan pernah menjadi yang terakhir. Sebab, selanjutnya Anda harus mempertahankan dan mengembangkannya.

Penutup 

Tahapan cara membangun brand positioning ini bukanlah hal yang mudah. Bahkan untuk mendapatkan statement yang tepat, Anda mungkin perlu merevisinya berkali-kali. Kuncinya adalah konsistensi sepanjang waktu.

READ  7 Cara Promosi Buku Self Publishing Paling Ampuh