Memahami apa itu brand equity sebenarnya simple. Pernah beli kopi yang harganya mahal tapi dari segi rasa sebenarnya sama saja dengan merek lain yang lebih murah?
Itulah adalah ekuitas merek, ketika merek memberikan nilai terhadap sebuah produk sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Kalau dipikir-pikir, tidak masuk akal dua produk yang sama dijual dengan harga jauh berbeda. Anehnya lagi, Anda tidak keberatan dikasih harga yang lebih mahal.
Maka dari itu membangun ekuitas untuk merek sangatlah penting. Namun sebelum jauh-jauh belajar caranya, mari pahami dulu apa itu brand equity.
Apa Itu Brand Equity?
Brand equity adalah simbol, nama atau merek itu sendiri, yang dapat memengaruhi nilai produk. Penilaian tersebut bisa positif maupun negatif, tergantung pada pengalaman konsumen. Jika mereka puas tentunya akan memberi persepsi yang positif dan sebaliknya.
Inilah yang membuat suatu produk bisa dijual lebih mahal daripada yang lainnya. Seperti kopi tadi, harganya lebih mahal karena ada ekuitas branddi sana.
Anda rela membayar mahal tidak lain supaya mendapat produk bermerek tertentu yang lebih terpercaya atau bergengsi.
Namun tentu saja ekuitas merek adalah hasil dari perpaduan berbagai elemen pemasaran. Elemen brand equity adalah brand awareness, asosiasi, persepsi terhadap kualitas, dan loyalitas konsumen.
Dampak Positif Brand Equity
Setelah paham apa itu brand equity, ketahui juga dampak positif yang bisa Anda dapatkan.
1. Laba Lebih Tinggi
Ekuitas brand dapat menghasilkan laba lebih besar dari setiap penjualan.
Misalnya satu gelas kopi dibuat dengan modal Rp5.000.
Kedai A menjualnya dengan harga wajar, cuma Rp10.000 per gelas.
Kedai B, mereka memiliki merek yang sangat terkenal. Kopi tersebut lalu dilabeli merek dan dipatok harga Rp35.000 per gelas.
Margin keuntungan yang besar sekali, bukan?
Ini karena konsumen tertarik pada reputasi bukan sekadar rasa kopinya. Dengan begitu tidak ada kekhawatiran walaupun harus menjualnya lebih mahal.
2. Tak Perlu Takut Bersaing
Merek besar akan tetap berdiri kokoh tanpa takut tersaingi meski banyak merek baru bermunculan.
Kualitas boleh sama, tapi lagi-lagi konsumen berpikir tentang reputasi, terkadang juga gengsi.
Misalnya HP Realme terbaru punya spesifikasi lebih bagus daripada iPhone. Namun demikian, sebagian orang masih lebih tertarik membeli iPhone.
Elemen loyalitas terlihat di sini, di mana merek yang punya ekuitas sudah punya pelanggan setia.
3. Mudah Melebarkan Sayap
Banyak perusahaan besar mampu melawan pesaingnya dengan mudah. Bahkan itu terjadi di pasar yang sebelumnya bukanlah ranah mereka.
Kenapa bisa begitu?
Inilah manfaat brand equity yang memberi privilege untuk lebih mudah melebarkan sayap ke ceruk pasar apapun.
Perusahaan melakukan diferensiasi produk dengan tujuan supaya brand dianggap unggul dari yang lainnya.
Lebih lengkapnya, silakan baca macam-macam contoh brand equity dari sejumlah merek ternama.
Membangun Brand Equity Itu Penting
Ekuitas bagi merek sangatlah penting dan memberi dampak yang signifikan terhadap bisnis Anda. Oleh karena itu, setelah memahami apa itu brand equity, mulai bangun dari awal dengan selalu menyajikan pengalaman terbaik untuk konsumen. Dengan begitu Anda akan selalu punya pelanggan setia.