Faktanya, iklan yang memasukkan karakter khusus alias maskot dapat meningkatkan efektivitasnya hingga 41%. Temuan ini diperoleh dari riset oleh The Moving Picture Company.
Konon penggunaan karakter unik juga lebih efektif untuk “mendekati” audiens daripada endorsement selebriti. Jadi sebenarnya, apa itu maskot?
Lalu apakah bisnis Anda membutuhkannya? Yang jelas, masyarakat akan lebih mudah mengingat brand dengan karakter tertentu, dan ini dampaknya tentu positif bagi bisnis Anda.
Apa Itu Maskot?
Istilah tersebut berasal dari Bahasa Prancis mascotte yang artinya lucky charm atau Anda juga bisa menerjemahkannya sebagai jimat.
Jika dikaitkan dengan brand, maskot adalah karakter manusiawi yang mewakili serta memperkuat suatu merek dalam pemasarannya.
Maskot bisa berasal dari berbagai objek, seperti manusia, hewan, atau karakter fiksi.
Awalnya karakter ini hanya digunakan dalam olahraga untuk memberi semangat dan keberuntungan, namun lama-kelamaan juga menjadi bagian dari pemasaran.
Perusahaan Quaker Oats misalnya, penggunaan karakter dalam marketing sejatinya bukan konsep baru bagi produsen oatmeal ini. Brand tersebut telah menciptakan Quaker Man bahkan sejak 1½ abad yang lalu.
Fungsi Maskot Dalam Bisnis
Keberadaan karakter sebagai perwakilan brand dapat membantu membuat iklan Anda lebih powerful. Ini termasuk meningkatkan engagement (keterlibatan) audiens, sampai menunjang brand awareness.
Perusahaan sengaja menciptakan maskot sebagai karakter yang dapat menjadi perwakilan dalam aktivitas branding. Jadi intinya, maskot merupakan bagian dari strategi branding dan marketing.
Namun selain itu, inilah peran penting maskot dalam bisnis.
Membangun kesan/persepsi tentang produk atau bisnis
Dalam membangun citra sebuah perusahaan, ternyata kita dapat mengandalkan yang namanya maskot.
Misalnya semut Si Domar milik Indomaret, digambarkan berkarakter ramah, rajin, mempunyai loyalitas tinggi dan setia kawan.
Dengan sifat-sifat inilah Indomaret ingin menampilkan citra perusahaannya kepada masyarakat.
Sebagai media informasi
Maskot juga merupakan sarana penyampai informasi secara tersirat berbentuk gambar visual.
Ini contohnya Waroeng Spesial Sambal (SS) dengan karakter Mr Huh Hah yang berbentuk cabai merah besar berkacamata dan tersenyum.
Karakter tersebut menyampaikan kepada publik bahwa Waroeng SS memang spesialis dalam menyajikan hidangan pedas namun nagih.
Restoran ini sendiri menyediakan puluhan jenis sambal dengan nama-nama unik yang pasti bikin penasaran para pecinta kuliner pedas.
Menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk
Maskot juga efektif untuk membangkitkan rasa ingin tahu target market agar bersedia mencoba produk atau layanan Anda.
Pasalnya, karakter yang tepat akan mampu memberikan gambaran dan informasi tentang produk Anda.
Dengan begitu akan terbangun kesan atau persepsi positif terkait produk tersebut. Inilah alasannya konsumen kemudian lebih memilih produk Anda daripada kompetitor.
Bayangkan ada lima perusahaan jasa kurir yang berbeda-beda di kota Anda dan masing-masing menyebarkan pamflet promosi.
4 lainnya tak memiliki maskot, sementara 1 perusahaan menyematkan gambar karakter kecil yang lucu di sebelah namanya.
Kemungkinan besar audiens akan lebih mengingat perusahaan ini meskipun mungkin belum menjadi merek yang terkenal. Akhirnya perusahaan dengan karakter imut inilah yang lebih berpotensi menjaring pelanggan daripada para pesaingnya.
Membantu menciptakan kedekatan emosional
Karakter yang unik dapat menjadi “jembatan” antara brand dengan audiens. Di sini dia berperan sebagai teman yang menawarkan solusi dengan produk yang diwakilinya.
Contohnya adalah produk pembersih dapur Mr Muscle, dengan maskot yang juga bernama Mr Muscle.
Di sini karakter tersebut digambarkan sebagai superhero yang “love the jobs you hate” dan siap menyelamatkan Anda dari aktivitas bersih-bersih yang merepotkan.
Sisi pendekatan yang manusiawi inilah yang membuat konsumen bersedia menerima suatu brand dengan tangan terbuka.
Lama-kelamaan brand tersebut akan kian lekat di hati konsumennya sehingga terbangun brand awareness yang akan membawa mereka menjadi pengguna setia.
Apakah Semua Produk Memerlukan Maskot?
Tetapi apakah semua brand membutuhkan maskot? Sekali lagi, karakter khusus ini berkaitan dengan strategi marketing, jika keberadaannya justru tidak sejalan dengan strategi pemasaran Anda, artinya Anda tidak memerlukannya.
Misalnya begini, strategi marketing produk iPhone, berbeda dengan Oppo dan Vivo. iPhone menjual produknya dengan menekankan pada image eksklusif, berkelas, dan elegan.
Jadi produk ini tak membutuhkan maskot yang identik dengan karakter jenaka, imut, atau konyol karena kurang relevan dengan citra eksklusif.
Mungkin inilah alasannya mengapa kita juga jarang menemukan produk-produk branded yang memiliki maskot.
Sebaliknya, Oppo dan Vivo memasarkan produknya dengan menarik perhatian konsumen. Untuk mewujudkan hal itu kedua brand smartphone ini membutuhkan karakter yang unik untuk menggugah rasa penasaran masyarakat.
Penutup
Maskot memang sarana yang efektif untuk menunjang strategi branding dan marketing bisnis Anda. Namun tak semua produk ternyata membutuhkan karakter tertentu untuk mewakilinya.
Jika tertarik untuk menciptakan maskot bagi bisnis, pastikan karakter yang dipilih memiliki kepribadian, latar belakang, dan kisah yang benar-benar merepresentasikan perusahaan Anda.
Semoga menginspirasi dan jangan lupa membagikan artikel ini pada media sosial Anda.