Iklan Advertorial adalah gabungan advertising dan editorial yang memuat 70% konten berkualitas dan 30% unsur promosi. Pelaku bisnis wajib tahu.
Di media online, advertorial belakangan lebih mudah diterima audiens dibandingkan iklan display. Pasalnya, selain menyuguhkan info bermanfaat iklannya juga relevan dengan konten.
Iklan display memang masih dibutuhkan, tetapi advertorial adalah cara yang sama sekali berbeda. Banyak potensi keuntungan yang bisa didapat dari sini.
Supaya Anda lebih paham, kali ini kami akan menjelaskan:
- pengertian iklan advertorial, tujuan dan cirinya,
- alasan advertorial penting dalam kampanye pemasaran,
- perbedaannya dengan konten berita,
- jenis-jenis serta beberapa contoh advertorial.
Sebagai awalan, mari pahami dulu apa yang dimaksud dengan advertorial.
Pengertian Iklan Advertorial
Iklan advertorial adalah iklan dalam bentuk konten reguler di media online maupun cetak. Sering juga didefinisikan sebagai gabungan antara iklan dengan editorial. Komposisinya 70% informasi bermanfaat dan 30% berupa promosi.
Advertorial tidak terlihat seperti iklan pada umumnya. Meskipun akhirnya juga bertujuan menjual produk atau layanan, konten advertorial harus tetap informatif dan menarik.
Ini bukanlah barang baru di dunia periklanan, bahkan sudah ada sejak masa kejayaan media cetak, televisi dan radio. Namun, adanya media online membuat pengiklan lebih mudah menjangkau audiens dengan advertorial.
Pengiklan membayar penerbit untuk mempublikasikan konten advertorial.
Tujuan Iklan Advertorial
Secara umum tujuan advertorial yaitu mengedukasi audiens tentang suatu produk atau layanan sekaligus mempromosikannya. Cara ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi dan Brand Awareness.
Selain itu pengiklan juga dapat mengubah pandangan terhadap iklan tradisional, di mana advertorial cenderung lebih menarik bagi pembaca.
Ciri-ciri Iklan Advertorial
Format advertorial tidak selalu sama di setiap media publikasi. Namun, pada dasarnya konten ini mudah dibedakan. Berikut beberapa ciri-ciri advertorial:
- Memiliki tanda bahwa itu adalah konten berbayar, misalnya berupa tag “iklan” atau kode penulisan “adv (advertising)”.
- Menggunakan gaya bahasa persuasif agar audiens lebih tergugah saat membacanya.
- Call to action tidak hard selling melainkan menggunakan teknik soft selling.
- Tata letak artikel agak berbeda, misalnya mengandung banyak gambar, infografis, atribut produk, dll.
Meskipun sudah tahu ciri-cirinya, tetap saja advertorial kadang-kadang membuat pembaca tidak menyadari bahwa itu adalah iklan.
Mengapa Advertorial Penting?
Advertorial terbukti efektif karena orang lebih tertarik dengan iklan yang ditempel di konten informatif daripada mengklik banner “BELI SEKARANG”.
Contohnya di konten tutorial memasak, sudah pasti fokus utamanya adalah resep masakan. Tetapi penulis bisa saja memasukkan promosi perkakas dapur di tengah-tengah konten.
Konten bergaya advertorial bahkan sekarang semakin banyak di media sosial. Audiens dapat informasinya, di satu sisi mereka juga jadi tahu tentang produk yang dipromosikan.
Jika konten tersebut memang berkualitas maka audiens pasti tidak keberatan memberi like, comment dan share. Hal itulah yang sulit didapat dengan iklan tradisional atau konten full promosi.
Perbedaan Advertorial dan Berita
Anda pasti sering menjumpai konten berita yang cuma fokus pada satu produk, seolah-olah artikel tersebut memang sedang mempromosikan merek tertentu. Contohnya berita peluncuran HP terbaru.
Kendati demikian, konten semacam itu tidak selalu tergolong advertorial. Ada kalanya media memberitakan suatu produk tanpa dibayar. Supaya lebih jelas, simak tabel perbedaan iklan advertorial dan berita.
Indikator | Advertorial | Berita |
Biaya | Pengiklan membayar ke media yang menerbitkan. | Media penerbit tidak dibayar oleh pihak yang dijadikan konten. |
Presentasi | Biasanya dipisahkan dari kategori berita umum. | Ada di tempat yang sama dengan konten reguler. |
Kredibilitas | Tidak melewati proses jurnalistik mendalam. Materi terkadang sudah disiapkan pengiklan. | Tim melakukan riset dan ada persetujuan dari editor sebelum konten diterbitkan. |
Gambar | Mencakup gambar yang bersifat promosi. | Gambar pelengkap harus netral. |
Iklan advertorial sesekali ditulis menggunakan gaya berita, namun demikian lebih sering dijumpai dalam bentuk feature atau editorial. Jenis-jenisnya tergantung kebutuhan dan permintaan pengiklan.
Jenis Iklan Advertorial
Jenis advertorial tergantung pada hasil kampanye yang ingin dicapai. Berikut beberapa jenis iklan advertorial berdasar tujuannya:
1. Comparative Review
Advertorial comparative review berisi tentang perbandingan produk Anda dengan kompetitor. Tujuan jenis iklan ini yaitu membantu konsumen menemukan produk yang lebih sesuai preferensi mereka.
Ketahui keluhan konsumen terhadap produk kompetitor kemudian tawarkan solusi dengan produk Anda.
2. Promotional
Jenis iklan advertorial yang kedua bertujuan membangun citra suatu merek, lembaga atau personal. Biasanya iklan ini diterbitkan ketika meraih pencapaian tertentu.
Advertorial promotional tidak memuat pesan call to action secara langsung. Fokus utamanya membuat target tertarik dengan citra yang dibangun.
Sebagai contoh iklan advertorial di koran Times Indonesia tentang Universitas Negeri Yogyakarta di bawah ini:
3. Advertorial Jurnalisme
Ini merupakan advertorial paling lazim di media publikasi. Judul dan isinya benar-benar tidak tampak seperti konten promosi.
Penulis tidak langsung mengarah pada pembahasan produk, melainkan menggunakan cerita atau topik menarik yang relevan.
Misalnya membahas tentang betapa sulitnya akses komunikasi di daerah terpencil. Lalu di akhir artikel ada promosi dari provider seluler.
4. Advocacy Advertorial
Dengan advertorial ini, pengiklan mencoba menarik simpati audiens melalui kegiatan sosial. Harapannya audiens luluh kemudian terdorong untuk membeli produknya.
Kampanye yang sering digunakan misalnya memberi bantuan ke daerah terpencil, menjaga kelestarian lingkungan dan lain sebagainya.
5. Panduan Konsumen
Advertorial panduan konsumen contohnya seperti tips memilih hotel. Di akhir artikel penulis mengajak pembaca menggunakan layanan akomodasi tertentu.
Tujuan utamanya yaitu memandu pembaca dengan sudut pandang ahli supaya mereka melakukan sesuatu dengan benar. Tanpa disadari, audiens sebenarnya diarahkan untuk mengambil tindakan lebih lanjut seperti mengklik website.
Baca juga: Jenis Advertorial Berdasar Materi Promosinya
Cara Membuat Iklan Advertorial
Dalam bentuk non berita atau artikel feature, penulisan advertorial menggunakan format ini:
1. Pembuka
Berfungsi menarik minat orang agar terus membaca. Penulis bisa membuat pembaca tercengang, tergelitik, penasaran, atau sekadar menyampaikan gagasan utama.
2. Tubuh Konten
Di bagian ini akan ada informasi pendukung lebih lengkap, melanjutkan apa yang telah disampaikan penulis pada bagian pembuka tadi.
3. Penutup
Ini adalah pembeda antara artikel feature dan berita. Bagian penutup berguna untuk menyampaikan klimaks informasi, terkadang bersifat soft selling.
4. Bridging
Di antara setiap bagian ada kalimat untuk menjembataninya sehingga terlihat natural. Termasuk ketika ingin berpindah dari pembahasan informasi ke promosi.
Baca Juga: Penulisan Advertorial yang Menjual
Tips Membuat Iklan Advertorial
Supaya konten advertorial Anda lebih menarik, silakan ikuti tiga tips berikut ini:
1. Pembahasan yang Ringan
Coba cari ide seperti saat Anda menulis konten blog atau majalah. Isinya ringan-ringan saja, yang penting mudah dipahami pembaca dan bermanfaat.
Hindari advertorial yang terlalu panjang dan padat karena pesannya mungkin tidak akan tersampaikan dengan baik.
2. Gunakan Gaya Editorial
Setelah menentukan ide, mulai tulis artikelnya dengan gaya editorial. Maksudnya, fokus pada penyampaian informasi alih-alih promosi. Edukasi pembaca dan samarkan kesan iklan.
3. Jangan Hard Selling
Teknik hard selling sepatutnya dihindari ketika menulis iklan advertorial. Jangan pakai bahasa pemasaran yang blak-blakan seperti “Daftar sekarang juga!”.
Samarkan pesan pemasarannya dengan cara menanamkan informasi yang berguna terkait produk. Dengan begitu pembaca akan menaruh perhatian pada produknya tanpa ada paksaan.
Contoh Iklan Advertorial
Di bawah ini macam-macam contoh advertorial dari berbagai media online:
Advertorial Kampanye Program
Konten ini membahas sebuah studi tentang musik yang bisa membantu tingkatkan produktivitas.
Di akhir artikel ada informasi kalau ini ternyata adalah advertorial kampanye program Smartfren bernama Smartfren Gokil Max.
Contoh Iklan Advertorial Produk
Artikel ini adalah contoh advertorial produk yang berkualitas.
Kontennya sangat informatif sehingga kemungkinan besar akan dibagikan oleh para ibu yang punya anak balita.
Di satu sisi secara tidak langsung penulis juga menyisipkan promosi produk susu “Chil-Kid”, yang diklaim bisa meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Advertorial Pemerintah
Instansi pemerintahan juga sering membuat advertorial di media online. Contohnya seperti yang dilakukan Kemenag pada contoh ini.
Contoh Iklan Advertorial Makanan
Artikel yang ditulis adalah tentang “Makan Siang Kantor Terburuk”.
Ekspektasi pembaca adalah mengetahui apa saja makanan yang dilabeli “terburuk” itu. Namun siapa sangka ini adalah contoh advertorial restoran bernama Fridays.
Mereka mengajak pembaca kalau mau dapat makan siang yang enak, ke Fridays saja.
Kelebihan Iklan Advertorial
Dari penjelasan tentang mengenal iklan advertorial di atas, seharusnya Anda sudah dapat gambaran apa saja keuntungannya. Simak keuntungan iklan advertorial untuk pengiklan:
- Engagement konten lebih tinggi.
- Product knowledge tersampaikan secara efektif.
- Konversi penjualan meningkat.
- Membangun kesadaran merek.
- Penargetan ulang pelanggan dari hasil laporan.
Sampai di sini harusnya Anda sudah cukup mengenal iklan advertorial. Daripada menghabiskan uang untuk iklan yang seringkali tak sesuai harapan, advertorial bisa jadi solusi terbaik.
Masalahnya, tidak semua orang tahu Cara Menerbitkan Iklan editorial di media online nasional.
Cara Menerbitkan Iklan Advertorial
Berbeda dengan liputan, yang artinya Anda diliput secara sukarela oleh media, publikasi online advertorial adalah layanan berbayar. Anda bebas menerbitkannya di mana saja tetapi harus punya “akses”.
Minimal hubungi redaksi media online terkait melalui email di halaman kontak mereka. Tanyakan tentang berapa biaya publikasi advertorial.
Pilihan lainnya, yang jauh lebih mudah dan cepat, yaitu melalui Jasa Iklan Advertorial Publikasimedia. Kami adalah agensi publikasi online yang memfasilitasi penerbitan advertorial ke berbagai media nasional.
Keuntungannya untuk kampanye, bisnis, produk, atau layanan Anda adalah mendapat ekspos besar-besaran dari seluruh Indonesia. Cocok sekali untuk mendapatkan Trust Online pelanggan lama dan calon pelanggan baru.
Dapatkan layanan super lengkapnya, mulai penyediaan konten hingga publikasinya. Tidak perlu repot membuat artikelnya sendiri. Setelah wawancara lewat WhatsApp atau Zoom, serahkan pembuatan kontennya pada kami.
Dengan tim penulis berpengalaman kami akan mengkreasikan konten advertorial berkualitas sesuai kriteria yang telah dibahas tadi.
Ada ratusan media online nasional di jaringan Publikasimedia siap menerima advertorial Anda. Tunggu apa lagi? Kami pastikan Anda tidak akan menyesal telah mengenal iklan advertorial. Segera hubungi tim pemasaran kami untuk info lebih lanjut.
3 pemikiran pada “Apa Itu Iklan Advertorial? Ciri-ciri Jenis & Contoh”
setelah membaca penjelasan dlm artikel ini,saya jadi melek tentang pentingnya manfaat iklan advertorial ini.
terima kasih atas ilmunya.
Bedanya sama press release apa ya?
Beda pada ketentuan penerbitan, kalau press release umumnya tipe konten berita, kalau advertorial bisa iklan.
Komentar ditutup.