✔ 13 Saluran Komunikasi untuk PR Modern yang Terbukti Efektif

Hadirnya berbagai saluran komunikasi untuk PR digital modern mendorong 70% lebih perusahaan mengandalkan multi-channel dalam strateginya.1

Multi-channel memungkinkan penggunaan berbagai saluran komunikasi secara simultan untuk memperkuat penyampaian pesan.

Namun, praktisi PR tetap harus pilah-pilah saluran agar pesan tersampaikan dengan baik kepada target audiens.

Jadi, memahami preferensi komunikasi audiens itu penting. Tidak ada gunanya menggunakan saluran komunikasi yang tidak relevan dengan kebiasaan mereka.

Lantas, bagaimana cara menentukan saluran komunikasi yang tepat? 

Publikasimedia akan membahas kategori saluran komunikasi untuk PR beserta contohnya agar Anda tahu harus pilih yang mana.

Kategori Saluran Komunikasi untuk PR

Pada 2014, Gini Dietrich memperkenalkan PESO model untuk mengelompokkan kategori saluran PR. Bahkan, sampai saat ini model tersebut masih berevolusi.2

PESO sendiri adalah singkatan dari Paid, Earned, Shared, dan Owned channel

Sumber: spinsucks.com

Berikut penjelasannya:

  • Paid: Saluran komunikasi berbayar di mana Anda mengeluarkan biaya untuk mendapatkan visibilitas dan jangkauan terhadap target audiens.
  • Earned: Publisitas yang didapatkan secara organik tanpa biaya langsung.
  • Shared: Platform digital yang memungkinkan interaksi dua arah dengan audiens.
  • Owned: Saluran komunikasi yang dikelola sendiri dan Anda memiliki kontrol penuh atas konten serta narasi di dalamnya.

Salah satu perubahan terbesar dalam konsep terbaru yakni bagaimana PESO dirancang untuk memenuhi kriteria E-E-A-T.

Setiap saluran akan saling terintegrasi sehingga menonjolkan pengalaman, keahlian, otoritas, dan kepercayaan. Ini penting untuk melawan konten AI generated berkualitas rendah.

Apa saja contoh saluran dari keempat kategori di atas?

Pilihan Saluran PR Modern yang Sering Digunakan

saluran komunikasi untuk pr
Sumber: spinsucks.com

Publikasimedia telah memilih beberapa rekomendasi saluran komunikasi untuk PR modern berdasarkan PESO model terbaru:

1. Acara Bisnis dan Pameran

Komunikasi langsung dengan audiens di acara-acara bisnis tetap menjadi strategi PR yang efektif di era digital. 

Pertemuan tatap muka ini menciptakan kesempatan berharga untuk membangun hubungan personal dengan stakeholder.

Contoh acara yang sering digelar di Indonesia misalnya pameran otomotif GIIAS atau IFBC Expo untuk info franchise dan konsep bisnis.

Acara-acara tersebut menjadi saluran komunikasi ideal untuk networking atau mendemonstrasikan nilai perusahaan Anda.

2. Iklan Digital

Indeed menjelaskan bahwa periklanan dan PR memang berbeda.3

Namun, meski bukan bagian dari strategi PR murni, iklan digital bisa jadi saluran yang efektif untuk menyampaikan pesan karena jangkauannya.

Google Ads dan Meta Ads adalah pilihan populer dengan segmentasi audiensnya yang luas. Di sisi lain, iklan native di seperti LinkedIn Sponsored Content juga kian diminati oleh pelaku B2B.

3. Press Release

Banyak orang bilang press release kini sudah tidak relevan lagi. Faktanya, saluran komunikasi ini terus berkembang mengikuti tren digital.

Jadi, menurut kami press release tetap menjadi dasar yang penting dalam strategi PR. Hanya saja, dari segi format mungkin jadi lebih dinamis.

Ditambah lagi, pendistribusian press release kian mudah dengan kehadiran agensi seperti Publikasimedia. Harapannya berita Anda mendapat liputan media-media di luar sana.

READ  Newsjacking dalam PR: Manfaatkan Berita Viral untuk Dorong Visibilitas Brand

Untuk membuat press release yang menarik, silakan pelajari beberapa panduan berikut ini:

4. Konferensi Pers Strategis

Selanjutnya, konferensi pers juga merupakan saluran komunikasi untuk PR yang efektif karena memungkinkan komunikasi langsung dua arah dengan media.

Contoh implementasinya seperti ini, katakanlah sebuah perusahaan terkena serangan siber. 

Supaya masalah tersebut tidak meruntuhkan reputasi perusahaan, maka perlu ada respons cepat melalui konferensi pers.

Pernyataan resmi dari perusahaan kepada para jurnalis akan menghasilkan liputan media dan setidaknya bisa membuat para stakeholder tenang.

5. Influencer dan KOL

Influencer dan Key Opinion Leader (KOL) membawa dimensi baru dalam PR digital. Keduanya serupa, tetapi tak sama.

Perbedaannya terletak pada poin keahlian

Influencer mengedepankan pengikut loyal mereka, sedangkan KOL lebih dikenal karena expertise-nya dalam bidang tertentu.

Gampangnya seperti ini:

✅ Seorang beauty influencer dapat mempromosikan produk kecantikan. 

✅ Di sisi lain, dokter yang menjadi KOL mampu meningkatkan kredibilitas sebuah produk kesehatan lewat keahliannya.

Keduanya sama-sama menguntungkan dengan cara mereka.

Tahukah Anda? Influencer ternyata juga berbeda dengan content creator

6. UGC (User-Generated Content)

UGC adalah saluran komunikasi untuk PR dari komunitas atau penggemar loyal yang powerful karena autentik. 

Ya, konten-konten yang dihasilkan pengguna memang memberikan perspektif nyata dan tidak dibuat-buat.

Publik pun cenderung lebih percaya pada pengalaman dan pendapat orang lain daripada pesan yang dibuat sendiri oleh brand.4

Namun, walaupun terkesan “natural”, biasanya UGC sudah dirancang sejak awal. Contohnya dengan:

  • Membuat kampanye khusus yang mendorong partisipasi pengguna
  • Mengadakan kontes atau challenge di media sosial.
  • Membuat hashtag khusus untuk mengumpulkan konten dari pengguna.
  • Memberikan insentif atau penghargaan untuk konten terbaik.

7. Word of Mouth

Dalam lanskap PR modern, khususnya di platform digital, Word of Mouth (WoM) sangat berpengaruh.

Kekuatan rekomendasi organik dari pelanggan yang puas ini sama sekali tidak bisa diremehkan karena 92% konsumen memercayainya.5

Itulah alasan situs-situs review seperti TripAdvisor, Google Reviews, Trustpilot, dan lainnya sering dimanfaatkan oleh PR. Kami sendiri menggunakan Trustpilot untuk meraih kepercayaan pelanggan.

Anda juga bisa melakukan hal yang sama atau membuat sistem review unik seperti AirBnB. Mereka memanfaatkan WoM dengan review dua arah sehingga menciptakan kepercayaan antara host dan tamu.6

8. Social Media

Di awal, kami mengatakan bahwa untuk menentukan saluran PR yang tepat, pastikan relevan dengan target audiens.

Maka dari itu, temukan tempat di mana audiens Anda aktif, yaitu media sosial.

Ya, saat ini sebagian besar orang pasti punya media sosial, apapun platformnya.

READ  Cara Merespons Pemberitaan Negatif di Media yang Tepat

Menurut Statista, pada tahun 2024, Facebook, YouTube, Instagram, WhatsApp, dan TikTok adalah media sosial teratas di dunia.7 Silakan manfaatkan saluran-saluran tersebut untuk mengoptimalkan strategi komunikasi PR Anda.

saluran komunikasi untuk pr
Sumber: Statista

Namun, harap perhatikan bahwa setiap platform menawarkan peluang unik dengan karakteristik pengguna yang berbeda-beda.

Misalnya, LinkedIn adalah pilihan utama untuk komunikasi B2B. Sementara itu, TikTok mendominasi engagement generasi Z. 

Satu hal yang perlu diingat, media sosial akan terus berkembang. Platformnya akan bertambah atau berubah di masa depan.

9. SEO (Search Engine Optimization)

Bertahun-tahun yang lalu, banyak praktisi menganggap PR tidak memengaruhi SEO. Namun, sekarang SEO justru menjadi bagian dari PR modern.

Saluran ini juga ditambahkan oleh Gini Dietrich dalam konsep PESO model terbarunya sebagai earned media.

Dari SEO, Anda bisa mendapatkan banyak hal, salah satunya penyebutan merek dengan atau tanpa tautan (brand mention).

Kami coba ambil contoh dari Cision. 

Perusahaan penyedia layanan PR ini menguasai halaman pertama Google untuk keyword press release statistics” berkat konten laporan tahunan mereka.

Dari halaman yang teroptimasi SEO tersebut, Cision mendapatkan banyak penyebutan dari media maupun blog yang relevan.

Hasilnya? Kredibilitas mereka sebagai penyedia layanan PR makin kuat.

Kutipan menarik dari Dialogue Marketing ini akan membuka mata Anda tentang pentingnya SEO dalam PR modern:8

Sumber: www.dialogue.marketing/blog

“Mendapatkan featured snippet Google untuk pesan-pesan penting Anda itu seperti mendapatkan publisitas yang bagus saat ingin membangun kepercayaan dan brand awareness.”

10. Media Relations yang Berkelanjutan

Media relations bisa dibilang pendekatan personal sekaligus profesional antara Anda dengan jurnalis. Hubungan ini nantinya menjadi saluran yang efektif untuk strategi PR Anda.

Contohnya, saat perlu mengumumkan suatu informasi penting ke media, Anda tinggal menghubungi jurnalis-jurnalis yang sudah Anda kenal.

Setelah beritanya naik di media mereka, tidak menutup kemungkinan media lain akan ikut meliputnya.

Kunci suksesnya terletak pada konsistensi dalam membina hubungan dengan para jurnalis media.

11. Situs Web

Situs web perusahaan termasuk owned channel. Wadah ini adalah saluran komunikasi untuk PR, di mana Anda punya kontrol penuh atas narasi perusahaan.

Perlu diperhatikan bahwa halaman perusahaan di situs web pihak ketiga seperti LinkedIn Pulse, Medium, atau YouTube, bukanlah owned channel karena jika situs-situs tersebut hilang, maka konten Anda juga akan hilang.

Karakteristik owned media yaitu kontrol penuh. Dengan begitu, di saluran ini Anda bisa mengimplementasikan strategi PR dalam berbagai format konten, dari artikel hingga konten multimedia interaktif.

Coba buka situs web HubSpot kemudian sorot menu “Resources”. Di situ mereka menyediakan berbagai konten untuk menjalin keterlibatan dengan audiens.

12. Email Marketing

Pemanfaatan email marketing sebagai saluran PR biasanya berupa newsletter, pengumuman produk baru, atau laporan tahunan perusahaan.

READ  Resonansi dalam Hubungan Interpersonal Kunci Komunikasi yang Efektif

Melalui saluran ini, tim PR dapat menyampaikan pesan secara personal dan terukur kepada target audiens yang spesifik.

Pendekatan ini memungkinkan Anda mempertahankan komunikasi sekaligus membangun kepercayaan audiens melalui konten yang relevan serta bernilai.

Dampak email marketing sebagai saluran komunikasi untuk PR sendiri cukup signifikan. Lihat saja perbandingan dampaknya vs media sosial berikut ini:

Sumber: www.emailtooltester.com

Terbukti, tingkat tingkat engagement rata-rata email marketing jauh lebih tinggi daripada media sosial.9

Namun, untuk mengoptimalkan jangkauan serta pengelolaan database, Anda perlu berinvestasi pada layanan seperti Mailchimp, Sendinblue, atau platform sejenis.

13. PR Internal

Terakhir, karyawan Anda juga bisa menjadi saluran komunikasi untuk PR perusahaan. Ini masuk dalam kategori owned channel.10

Intinya, saat sedang berada di luar kantor, mereka berperan sebagai brand ambassador yang membawa narasi positif tentang perusahaan.

Bagaimana caranya supaya mereka membahas hal-hal yang positif saja?

Bina hubungan baik dengan para karyawan

Pertimbangkan memberi mereka tunjangan atau buat acara apresiasi untuk menunjukkan perhatian Anda kepada karyawan.

Jika Anda melakukan itu, para karyawan pasti secara sukarela menjadi brand ambassador yang mengharumkan nama baik perusahaan di luar sana.

Masa Depan Saluran Komunikasi untuk PR

Lanskap saluran PR berkembang seiring kemajuan teknologi.

Dalam beberapa tahun ke depan, integrasi AI diprediksi makin mendominasi aktivitas PR, khususnya untuk otomatisasi tugas-tugas rutin.

Selain itu, jika sebuah platform baru nantinya muncul, praktisi PR juga harus segera menyesuaikan cara berkomunikasi dengan publiknya.

Sebagai contoh, pada saat metaverse sempat booming, PR mengadaptasi strategi komunikasi mereka untuk mengoptimalkan penggunaan platform tersebut.

Kemudian pendekatan PR dalam mengoptimalkan strategi mungkin juga akan berubah signifikan dengan hadirnya tools analisis data yang makin canggih.

Intinya, teknologi akan berperan makin besar. Kunci kesuksesan PR di masa depan yaitu kemampuan memadukan inovasi dengan sentuhan manusiawi.

Pilih Saluran PR yang Efektif!

Kesimpulannya, saluran PR di era digital makin variatif. Strategi multi-channel memang penting, tetapi pemilihan saluran komunikasi yang tepat menentukan keberhasilannya. Jangan biarkan pesan Anda tenggelam karena salah memilih saluran komunikasi!

Anda perlu memahami karakteristik setiap saluran komunikasi untuk PR. Dengan begitu, Anda dapat menyampaikan pesan secara efektif kepada target audiens.

Referensi (terakhir diakses pada 19/12/2024):

  1. Perusahaan yang menggunakan strategi komunikasi multi-channel. https://blog.flarelane.com/nine-statistics-about-cross-channel-marketing-you-should-know/ ↩︎
  2. PESO model terbaru (2024). https://spinsucks.com/communication/refreshed-peso-model/ ↩︎
  3. Periklanan dan public relations berbeda. https://www.indeed.com/career-advice/career-development/public-relations-vs-advertising ↩︎
  4. UGC membuat orang lebih percaya pada brand. https://www.linkedin.com/advice/3/what-do-you-your-public-relations-campaign-needs-5umkf ↩︎
  5. Konsumen percaya pada rekomendasi orang. https://www.thesocialmediahat.com/blog/the-science-behind-the-effectiveness-of-word-of-mouth/ ↩︎
  6. Sistem review AirBnB. https://www.airbnb.co.id/help/article/13?_set_bev_on_new_domain=1734635733_EANDQzNWJmMDU3Nz ↩︎
  7. Media sosial terpopuler di dunia tahun 2024. https://www.statista.com/statistics/272014/global-social-networks-ranked-by-number-of-users/ ↩︎
  8. Kutipan tentang SEO dalam PR modern. https://www.dialogue.marketing/blog/what-is-modern-pr-and-how-is-it-different-from-traditional-pr ↩︎
  9. Perbandingan dampak email marketing dan media sosial untuk PR. https://www.emailtooltester.com/en/blog/email-marketing-vs-social-media/ ↩︎
  10. Karyawan sebagai PR internal. https://purepublicrelations.com.au/communication-channels-in-public-relations/#:~:text=Internal%20Public%20Relations ↩︎

Tinggalkan komentar