Perbedaan public relations dan marketing sering kali tidak jelas dalam konteks bisnis karena memiliki beberapa persamaan yang identik.
Keduanya sama-sama menyampaikan pesan positif kepada khalayak luas dalam bentuk konten untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
Meski demikian, pendekatan serta hasil akhir yang diharapkan berbeda. Peran media menjadi garis tipis yang membuat keduanya tampak serupa, tapi tak sama.
Kami akan menjelaskan lebih lanjut agar Anda dapat memahami perbedaan public relations dan marketing dengan jelas.
Mendefinisikan Public Relations dan Marketing, Apa Bedanya?
Pertama-tama, mari mulai dengan memahami definisinya terlebih dahulu.
Public relations (PR) adalah upaya mengelola hubungan antara perusahaan dan publiknya dengan fokus utama membangun serta menjaga citra positif.
Dalam konteks ini, publik yang dimaksud meliputi pelanggan, media, investor, karyawan, komunitas sekitar, dll.
Seberapa penting itu bagi perusahaan? Baca lebih lengkapnya pada artikel pengertian public relations.
Di satu sisi, aktivitas marketing tidak jauh-jauh dari promosi dan jualan produk atau jasa kepada target pasar untuk meningkatkan pendapatan.
Secara sederhana, PR lebih menitikberatkan hubungan dan citra, sementara marketing berkutat dengan promosi dan penjualan.
Perbedaan Public Relations dan Marketing yang Paling Mendasar
Berikut ini kami akan menguraikan enam aspek mendasar yang membedakan PR dan marketing dalam bisnis, yaitu:
1. Aktivitas dalam Praktiknya
Perbedaan utama public relations dan marketing adalah aktivitasnya.
PR berfokus membangun hubungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas seperti:
- media relations,
- mengadakan konferensi pers,
- menulis press release,
- manajemen krisis,
- membangun kemitraan strategis,
- berpartisipasi dalam acara komunitas.
Sementara itu, semua aktivitas marketing berkaitan dengan promosi, misalnya:
- iklan,
- promosi penjualan,
- content marketing,
- riset pasar,
- pengembangan produk.
2. Audiens yang Menjadi Target
Jika aktivitasnya berbeda, lantas apakah targetnya juga berbeda?
Ya, secara garis besar PR menargetkan semua stakeholder yang relevan dengan perusahaan, termasuk publik dan media. Artinya, cakupannya lebih luas.
Sebaliknya, dalam praktik marketing, Anda perlu mencapai audiens yang tepat, sehingga harus spesifik. Mereka adalah konsumen atau pelanggan potensial.
3. Keberlangsungan Kampanye
Perbedaan public relations dan marketing selanjutnya yaitu jangka waktu.
Pertama, Anda tidak bisa langsung merasakan manfaat PR secara instan karena ini merupakan investasi jangka panjang.
Setiap kampanye PR cenderung berlangsung lama atau berkelanjutan agar hubungan baik dengan publik dan citra positif dapat terus terjaga.
Hal inilah yang akan memperkuat brand loyalty seiring waktu.
Di satu sisi, kampanye marketing fokusnya adalah untuk saat ini. Jadi, biasanya berlangsung sebentar atau diatur dalam jangka waktu tertentu saja.
Contohnya promosi musiman seperti diskon Lebaran dan Nataru. Setelah kampanye selesai, evaluasi dilakukan untuk mengukur efektivitasnya.
4. Hasil yang Diharapkan
Apa hasil yang diharapkan oleh perusahaan dari divisi PR dan marketing?
Sesuai penjelasan kami di awal, PR bertujuan meningkatkan citra perusahaan, kepercayaan publik, dan hubungan yang baik dengan para stakeholder.
Dari tim marketing, perusahaan mengharapkan hasil berupa peningkatan penjualan, pertumbuhan pasar, hingga keuntungan finansial.
Untuk mengetahui apakah kampanye dari kedua divisi tersebut berhasil atau tidak, Anda membutuhkan metrik yang berbeda.
5. Cara Mengukur Hasil PR dan Marketing
Saat ini kebanyakan kampanye PR dan marketing sudah dilakukan lewat platform digital. Alhasil, hampir semua metrik dapat Anda ukur dengan mudah.
PR mengukur keberhasilannya melalui:
- liputan media,
- sentimen merek,
- peningkatan reputasi.
Indikator seperti jumlah publikasi positif dan seberapa tinggi tingkat kepercayaan publik sangat penting bagi PR.
Berbeda dengan PR, pengukuran kampanye marketing biasanya menggunakan laporan:
- ROI (Return on Investment),
- tingkat konversi,
- peningkatan penjualan
- metrik situs web,
- metrik media sosial,
- pertumbuhan pelanggan.
6. Contoh Praktik PR dan Marketing
Terakhir, supaya Anda lebih paham dengan perbedaan public relations dan marketing, kami akan memberikan contoh kasus untuk keduanya.
Contoh Public Relations
Katakan ada sebuah perusahaan ditimpa isu kebocoran data pengguna. Pembahasannya santer di internet.
Tugas PR adalah mengelola krisis dengan cara mengeluarkan press release serta berkomunikasi dengan media secara transparan.
Harapannya, upaya yang dilakukan oleh PR mengembalikan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Contoh Kampanye Marketing
Kampanye diskon tanggal kembar di marketplace adalah contoh aktivitas marketing.
Kampanye ini dirancang untuk menarik konsumen dengan penawaran diskon khusus pada tanggal-tanggal tertentu seperti 9.9, 10.10, atau 11.11.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan penjualan secara signifikan dalam periode singkat. Kampanye ini biasanya melibatkan promosi besar-besaran.
Tabel Perbedaan Public Relations dan Marketing
Tabel berikut ini merangkum aspek-aspek kunci dalam PR dan marketing yang membedakan kedua bidang tersebut:
Mana yang Lebih Dibutuhkan oleh Perusahaan Anda?
Setiap perusahaan membutuhkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya. Jadi, Anda perlu memahami perbedaan public relations dan marketing.
Idealnya, perusahaan bisa menggunakan keduanya karena PR dan marketing dapat bekerja bersama untuk meraih hasil optimal.
Namun, jika fokus utama Anda adalah meningkatkan penjualan, maka kampanye marketing akan lebih cocok. Sedangkan untuk tujuan spesifik membangun reputasi jangka panjang, PR adalah pilihan yang tepat.
Dalam mengoptimalkan strategi PR, Publikasimedia menawarkan jasa distribusi press release. Kami akan membantu menerbitkan berita tentang perusahaan Anda di media online ternama untuk membangun citra positif.